BAB I
PENGENALAN ALAT UKUR DAN BAHAN
2.2. Tujuan
Setelah menyelesaikan praktikum ini,
peserta diharapkan :
1.
Mampu mengenali
perlengkapan yang digunakan dalam instalasi listrik.
2.
Mampu mengenali cara kerja perlengkapan
dasar instalasi listrik.
3.
Mampu mengenali alat-alat ukur yang biasa digunakan dalam instalasilistrik.
2.3. Pengantar
Berkenaan dengan gambar untuk diagram
bias dapat dilihat secara detail dalam buku Persyaratan Umum Instalasi Listrik
(PUIL) 2000 yang diterbitkan oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN).
2.4. Bahan dan Alat Ukur
NO
|
Nama Alat
|
Gambar Alat
|
Keterangan
|
Spesifikasi
|
1
|
Pipa Pvc
|
Untuk melindungi kabel dan menutupi kabel agar tidak terbuka
atau terlihat.
|
5/8‘, Maspion, Abu - abu
|
|
2
|
Elbow PVC
|
Untuk melindungi kabel saat keadaan kabel berbelok dan menutupi
kabel agar tidak terbuka atau terlihat.
|
5/8‘, Maspion, Abu - abu
|
|
3
|
Kotak Sambung
- 4 cabang
- 3 cabang, |
Tempat penyambungan kabel dengan cabang 3 dan 4
|
PVC, maspion,d = 6 cm , t = 40mm
|
|
4
|
Klem Alumunium
|
Untuk mengunci atau mengikat pipa PVC pad bidang kerja
|
5/8’,model sengkang.
|
|
5
|
Fitting Duduk
|
Tempat dudukan lampu
|
E 27, Broco , Hitam
|
|
6
|
Saklar Tukar
|
Alat untuk Menyalakan lampu dalam 2 tempat berbeda.
|
OB, 10 A, 220 V, Broco
|
|
7
|
Saklar Tunggal
|
Alat untuk menyalakan lampu.
|
OB, 10 A, 220 V, Broco
|
|
8
|
MCB
|
Alat Pengaman hubungan singkat dan beban lebih,dan alat
penghubung dan pemutus aliran listrik rangkaian.
|
4 A, MG, 1P/4, 5kA
|
|
9
|
Mulitiplek
|
Sebagai Tempat pemasangan instalasi listrik
|
||
10
|
MCB box
|
Tempat dudukan mcb.
|
Standard, 1 mcb
|
|
11
|
Lampu Pijar
|
Untuk penerangan.
|
E27, 25 W, 220 V, philips
|
|
12
|
Kabel NYA
|
Merah untuk fasa, Biru untuk netral, Kuning – hijau untuk
pembumian.
|
1.5 mm2,
Prima
|
|
13
|
Sekrup
|
Sebagai pengikat yang menancap pada multipleks atau bidang
kerja.
|
3.5x8 mm, 3.5x20 mm , 4x45 mm
|
|
14
|
Isolasi Listrik
|
Pelindung tembaga kabel pada saat penyambungan.
|
||
15
|
Obeng min
|
Alat pemutar skrup.
|
||
16
|
Obeng Plus
|
Alat pemutar skrup.
|
||
17
|
Test Pen
|
Alat pengetest ada tidaknya aliran listrik.
|
||
18
|
Gergaji pipa
|
Alat Pemotong Pipa
|
||
19
|
Tusuk Kontak
|
Alat Penghubung untuk dimasukan ke stop kontak.
|
||
20
|
Stop Kontak
|
Alat Penghubung listrik untuk alat elektronik lainya.
|
OB, 10A, 220 V, Broco
|
|
21
|
AVO Meter
|
Alat Pengukur Tegangan dan frekuensi.
|
||
22
|
Tang Pemotong
|
Alat pemotong kabel.
|
||
23
|
Tang kombinasi
|
Tang serbaguna, dengan berbagai fungsi.
|
||
24
|
Tang Lilit
|
Alat untuk melilitkan tembaga kabel.
|
||
25
|
Tang Penguapas
|
Tang yang berfungsi pengupas isolatorl kabel.
|
||
26
|
Penggaris
|
Alat Pengukur Panjang.
|
||
27
|
Paku Pelubang
|
Alat pelubang
|
2.5. Penggunaan Lambang
Penggunaan
lambing gambar untuk diagram instalasi bangunan berdasarkan PUIL 2000 :
BAB II
INSTALASI RUANG
DENGAN SAKLAR TUNGGAL
2.1. Tujuan
Setelah
menyelesaikan praktikum ini, peserta diharapkan dapat :
1.
Memahami simbol-simbol kelistrikan
dengan benar.
2.
Memasang instalasi listrik dari sumber
PLN hingga beban untuk instalasi saklar tunggal.
2.2. Dasar Teori
Instalasi listrik rumah tinggal
adalah bentuk sederhana dari aplikasi instalasilistrik. Secara umum instalasi
rumah tinggal terdiri dari kWh meter, pemutussirkuit, sekering dan beberapa
beban yang dikendalikan dengan saklar atau terpasang melalui kontak kontak
dinding. Daya yang terpasang untuk rumah tinggal biasanya adalah 900 VA. Daya
terpasang ini tergantung pada setting pemutus sirkuit. Besarnya watt yang terpakai pada tiap jamnya terukur dengankWh
meter. Semakin besar beban yang digunakan maka perputaran piringan kWh meter
akan semakin cepat.
Besarnya beban yang bisa dipakai oleh
konsumen dibatasi dengan ukuranMCB yang digunakan. Semakin besar ukuran arus
MCB, berarti konsumen bisamenggunakan beban semakin besar. Bila pemakaian beban
melebihi kapasitasMCB, maka MCB akan trip. Penerapan MCB dilakukan oleh PLN
disesuaikandengan kapasitas VA yang diinginkan oleh konsumen
Untuk pewarnaan kabel, PUIL 2000
telah mengatur sebagai berikut:
Pasal 7.2.2.1. warna loreng
hijau-kuning hanya boleh digunakan untukmenandai penghantar pembumian,
penghantar pengaman dan penghantar yangmenhubungkan ikatan penyambung potensial
ke bumi.
Pasal 7.2.3.1. warna biru dugunakan
untuk menandai penghantar netral ataukawat tengah pada isntalasi listrik dengan
penghantar netral. Untukmenghindarkan kesalahan, warna biru tersebut tidak
boleh digunakan untukmenandai penghantar lainnya termasuk penghantar pembumian.
Warna biruhanya dapat digunakan untuk maksud lain jika pada isntalasi listrik
tersebuttidak terdapat penghantar netral atau kawat tengah.
2.3. Alat dan Bahan
Alat
dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
ALAT :
1. Papan
Percobaan
2. Obeng
Set
3. Palu
4. Gergaji
Besi
5. Tang
Potong
6. Tang
Kombinasi
7. Tang
Cucut
8. Penggaris
9. Taspen
BAHAN :
1. Saklar
Tunggal
2. Stop
Kontak
3. Kabel
NYA 3x2.5 Mm
4. Pipa
PVC ¾
5. T
Dosh
6. Elbow
7. Roset
8. Fiting
9. Lampu
Bohlam
10. Isolasi
11. Klem
12. Sekrup
2.4. Langkah Kerja
1. Siapkan
semua alat dan bahan yang akan digunakan, disesuaikan dengan diagram instalasi
berikut.
2. Ukur
paralon atau pipa sesuai dengan kebutuhan.
3. Pasang
semua komponen yang dibutuhkan seperti pada diagram, dan pastikan semua alat
dan bahan masih dapat digunakan.
4. Ukur
panjang kabel, dan sambung kabel sesuai dengan kode warna.
5. Pastikan
penyambungan kabel terisolasi dengan baik.
6. Setelah
semua komponen terpasang termasuk bebannya, pastikan kembali bahwa pemasangan
sesuai dengan diagram diatas.
7. Uji
coba rangkaian instalasi dengan menghubungkan rangkaian dengan sumber PLN 220
Volt.
8. Uji
coba komponen ditunjukan dengan keberhasilan fungsi dari tiap-tiap komponen.
2.5. Hasil Pengamatan
Tabel Kebenaran 1
No
|
MCB
|
Saklar
|
Lampu
|
Stopkontak
|
1
|
OFF
|
OFF
|
PADAM
|
Tak Terhubung
|
2
|
ON
|
OFF
|
PADAM
|
Terhubung
|
3
|
ON
|
ON
|
NYALA
|
Terhubung
|
Dari
table kebenaran diatas merupakan penjelasan dari fungsi saklar tunggal, yaitu
jika semua jalur terhubung muali dari MCB hingga saklar (ON) maka beban dalam
hal ini adalah lampu akan menyala dan sekaligus stop kontak akan terhubung.
Pada percobaan kali ini satu saklar tunggal hanya dipakai untuk mengontrol satu
beban saja, yaitu untuk menghidupkan atau mematikan lampu, sesuai dengan
anjuran PUIL.
2.6. Kesimpulan
Dari
hasil pengamatan yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Pemasangan
beban pada instalasi listrik rumah dipasang secara paralel, agar tegangan yang melalui
setiap beban besarnya sama.
2. Besarnya
arus yang melalui setiap beban tergantung pada kapasitas daya yangdimiliki
masing masing beban. Sehingga semakin besar daya yang dialirkanke instalasi,
semakin besar arus yang dialirkan melalui kWh meter. Karena arus yang dialirkan semakin
besar, maka perputaran piringan pada kWh metersemakin cepat.
3. Praktikum instalasi listrik satu saklar tunggal dan satu
stopkontak dinyatakan berhasil dan hal tersebut telah dibuktikan pada Tabel
Kebenaran 1
4. Instalasi listrik ini sering dipasang atau digunakan
untuk instalasi kamar tidur yang memiliki kebutuhan satu lampu dan stopkontak.
BAB
III
INSTALASI
RUANG
DENGAN
SAKLAR GANDA ( SERI )
3.1. Tujuan
Setelah menyelesaikan praktikum ini, peserta
diharapkan dapat :
1.
Memahami lambang kelistrikan dengan
baik dan benar
2.
Memahami fungsi dan cara kerja saklar
ganda
3.
Mengaplikasikan fungsi saklar ganda
pada instalasi listrik ruangan
3.2. Dasar Teori
Secara
umum, saklar merupakan sebuah perangkat atau peralatan listrik yang berfungsi
untuk menghubungkan sekaligus memutus srikuit dan merubahnya menjadi berbeban
atau tidak berbeban. Beberapa jenis saklar yang ada untuk pemasangan pada ruang
atau tempat tinggal. Suatu sistem pengaturan dari saklar seri merupakan sebuah
hubungan parallel dari dua buah saklar satu arah yang dimana dua buah saklar
satu arah tersebut dikombinasikan dalam satu perangkat.
Pada penerapannya saklar seri atau
sklar ganda adalah saklar yang menghubungkan dan memutuskan dua buah lampu
atau kelompok lampu secara sendiri-sendiri atau bersamaan. Saklar
ini mempunyai dua tuas penghubung atau lebih. Untuk mengoperasikan saklar seri,
caranya adalah dengan menekan masing-masing tuas penghubung secara
sendiri-sendiri atau bersamaan hingga saklar berkondisi ON atau OFF. Saklar
ganda biasa digunakan pada ruang tamu, ruang kelas, teras atau tempat tempat
yang membutuhkan penerangan secara terpisah.
3.3. Alat dan Bahan
Alat dan bahan
yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
ALAT :
1. Papan
Percobaan
2. Obeng
Set
3. Palu
4. Gergaji
Besi
5. Tang
Potong
6. Tang
Kombinasi
7. Tang
Cucut
8. Penggaris
9. Taspen
BAHAN :
1. Saklar
Ganda
2. Stop
Kontak
3. Kabel
NYA 3x2.5 Mm
4. Pipa
PVC ¾
5. T
Dosh
6. Elbow
7. Roset
8. Fiting
9. Lampu
Bohlam
10. Isolasi
11. Klem
12. Sekrup
3.4. Langkah Kerja
1. Siapkan
semua alat dan bahan yang akan digunakan, disesuaikan dengan diagram instalasi
berikut.
2. Ukur
paralon atau pipa sesuai dengan kebutuhan.
3. Pasang
semua komponen yang dibutuhkan seperti pada diagram, dan pastikan semua alat dan bahan masih dapat digunakan.
4. Ukur
panjang kabel, dan sambung kabel sesuai dengan kode warna.
5. Pastikan
penyambungan kabel terisolasi dengan baik.
6. Setelah
semua komponen terpasang termasuk bebannya, pastikan kembali bahwa pemasangan
sesuai dengan diagram diatas.
7. Uji
coba rangkaian instalasi dengan menghubungkan rangkaian dengan sumber PLN 220
Volt.
8. Uji
coba komponen ditunjukan dengan keberhasilan fungsi dari tiap-tiap komponen,
secara khusus dalam hal ini adalah saklar ganda dan beban lampu bohlam.
9. Amati
setiap perubahan yang terjadi.
3.5. Hasil Pengamatan
Tabel Kebenaran 2
No
|
MCB
|
Saklar
|
Lampu
|
Stopkontak
|
||
A
|
B
|
1
|
2
|
|||
1
|
OFF
|
OFF
|
OFF
|
PADAM
|
PADAM
|
Tak Terhubung
|
2
|
ON
|
OFF
|
OFF
|
PADAM
|
PADAM
|
Terhubung
|
3
|
ON
|
ON
|
OFF
|
NYALA
|
PADAM
|
Terhubung
|
4
|
ON
|
OFF
|
ON
|
PADAM
|
NYALA
|
Terhubung
|
5
|
ON
|
ON
|
ON
|
NYALA
|
NYALA
|
Terhubung
|
Table
kebenaran diatas merupakan penjabaran dari fungsi saklar ganda atau seri, yaitu
sesuai dengan skema diagram pengawatan sebelumnya. Apabila MCB dihubungkan
serta kedua saklar (A dan B) di aktifkan maka kedua beban atau lampu akan
menyala, serta stopkontak juga akan terhubung.
Fungsi
dari saklar ganda merupakan pengelompokan dari saklar tunggal yang mana saklar
tunggal tersebut disatukan dalam satu blok namun dengan fungsi yang utuh
seperti saklar tunggal, yaitu satu saklar hanya untuk satu beban. Biasanya
saklar ganda difungsikan pada ruang yang memiliki ukuran cukup luas dan
membutuhhkan penerangan lebih dari satu beban, seperti ruang tamu.
3.6. Kesimpulan
Dari
hasil pengamatan yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Pemasangan
beban pada instalasi listrik rumah dipasang secara paralel, agar tegangan yang melalui
setiap beban besarnya sama.
2. Besarnya
arus yang melalui setiap beban tergantung pada kapasitas daya yang dimiliki masing masing
beban. Sehingga semakin besar daya yang dialirkan ke instalasi, semakin
besar arus yang dialirkan melalui kWh meter. Karena arus yang dialirkan
semakin besar, maka perputaran piringan pada kWh metersemakin cepat.
3. Praktikum instalasi listrik satu saklar tunggal dan satu
stopkontak dinyatakan berhasil dan hal tersebut telah dibuktikan pada Tabel
Kebenaran 2
4. Instalasi listrik ini cocok digunakan atau dipasang pada
rumah yang memiliki ruang keluarga dan ruang dapur yang berdekatan
BAB
IV
INSTALASI RUANG
DENGAN SAKLAR TUKAR DAN
SAKLAR SERI
4.1. Tujuan
Setelah menyelesaikan praktikum ini,
peserta diharapkan dapat :
1. Memahami lambang kelistrikan dengan baik
dan benar.
2. Memperhitungkan
kebutuhan bahan yang diperlukan.
3. Mampu
memasang instalasi listrik untuk ruang dengan saklar seri
dan saklar tukar.
4.2. Dasar Teori
Dalam
dunia Engineering, khususnya Teknik elektro sangat
diperlukan pemahaman mengenai Instalasi Listrik. Pemasangan instalasi listrik harusmemperhatikan
keamanan, dan juga sesuai dengan kebutuhan, baik itu
dari bahan yang digunakan maupun kegunaanya, contoh yang paling dekat adalah
saklar. Saklar berfungsi sebagai pemutus
dan penghubung arus listrik, saklar mempunyai banyak jenis
dengan cara kerja yang berbeda-beda, seperti ada saklar tunggal, saklar
seri,saklar tukar dan lainnya.
Saklar tukar atau sering dikenal
dengan saklar hotel adalah salah satu jenis saklar yang
berfungsi untuk memutus maupun mengubungkan arus yang dikendalikan dua saklar
tukar pada 2 tempat yang berbeda. Instalasi saklar tukar adalah penggunaan dua
buah saklar untuk meyalakan dan menghidupkan
satu buah lampu dengan cara bergantian.
Rangkaian instalasi penerangan yangmenggunakan
saklar tukar banyak dijumpai di hotel-hotel atau di rumah penginapan
maupun di lorong-lorong yang panjang. Tujuan dari penggunaan ini
ialah untuk efisiensi waktu dan tenaga karena penggunaan saklar ini
sangat praktis. Saklar seri adalah saklar yang menghubungkan dan
memutuskan dua buah lampu atau kelompok lampu
secara sendiri-sendiri atau bersamaan. Saklar ini mempunyai dua
tuas penghubung atau lebih. Untuk mengoperasikan saklar seri, caranya adalah
tekan masing-masing tuas penghubung secara sendiri-sendiri atau bersamaan
hingga saklar berkondisi ON atau OFF.
4.3. Alat dan Bahan
Alat
dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
ALAT :
1.
Papan Percobaan
2.
Obeng Set
3.
Palu
4.
Gergaji Besi
5.
Tang Potong
6.
Tang Kombinasi
7.
Tang Cucut
8.
Penggaris
9.
Taspen
BAHAN :
1. Saklar
Tunggal
2. Saklar
Seri
3. Stop
Kontak
4. Kabel
NYA 3x2.5 Mm
5. Pipa
PVC ¾
6. T
Dosh
7. Elbow
8. Roset
9. Fiting
10. Lampu
Bohlam
11. Isolasi
12. Klem
13. Sekrup
4.4. Langkah
Kerja
1. Siapkan
semua alat dan bahan yang akan digunakan, disesuaikan dengan diagram instalasi
berikut.
2. Ukur
paralon atau pipa sesuai dengan kebutuhan.
3. Pasang
semua komponen yang dibutuhkan seperti pada diagram, dan pastikan semua alat
dan bahan masih dapat digunakan.
4. Ukur
panjang kabel, dan sambung kabel sesuai dengan kode warna.
5. Pastikan
penyambungan kabel terisolasi dengan baik.
6. Setelah
semua komponen terpasang termasuk bebannya, pastikan kembali bahwa pemasangan
sesuai dengan diagram diatas.
7. Uji
coba rangkaian instalasi dengan menghubungkan rangkaian dengan sumber PLN 220
Volt.
8. Uji
coba komponen ditunjukan dengan keberhasilan fungsi dari tiap-tiap komponen,
dalam hal ini yaitu dengan mengubah posisi saklar tukar dan saklar seri.
9. Amati
perubahan yang terjadi pada beban lampu bohlam.
4.5. Hasil Pengamatan
Tabel Kebenaran 3
No
|
MCB
|
Saklar
T1
|
Saklar
T2
|
Saklar Seri
|
Lampu
|
Stopkontak
|
|||
A
|
B
|
1
|
2
|
3
|
|||||
1
|
OFF
|
1
|
1
|
OFF
|
OFF
|
Padam
|
Padam
|
Padam
|
-
|
2
|
ON
|
1
|
1
|
OFF
|
OFF
|
Nyala
|
Padam
|
Padam
|
Terhubung
|
3
|
ON
|
2
|
1
|
ON
|
OFF
|
Padam
|
Nyala
|
Padam
|
Terhubung
|
4
|
ON
|
2
|
2
|
OFF
|
ON
|
Nyala
|
Padam
|
Nyala
|
Terhubung
|
5
|
ON
|
2
|
2
|
ON
|
ON
|
Nyala
|
Nyala
|
Nyala
|
Terhubung
|
Tabel
tersebut menjelaskan cara kerja dari saklar tukar dan saklar seri terhadap
beban. Rangkaian tersebut merupakan kombinasi dari dua fungsi saklar yang
berbeda. Apabila kondisi MCB terhubung dan saklar T1 di ON-kan maka beban atau
lampu akan menyala, sedangkan kondisi pada T2 otomatis akan ON juga. Untuk
dapat mematikan beban lampu maka saklar pada T2 harus di OFF-kan, begitu
sebaliknya. Fungsi pada saklar seri pada rangkaian tersebut adalah sama dengan
rangkaian saklar ganda sebelumnya, masing masing saklar hanya akan mengubung
atau mematikan satu beban lampu saja, baik sendiri-sendiri atau bersamaan.
4.6. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
Dari hasil pengamatan yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Rangkaian
pada saklar tukar berfungsi untuk mengendalikan satu lampu dengan dua saklar
tukar, maksudnya jika saklar tukar 1 mengidupkan lampu,maka saklar 2 dapat mematikannya
pada tempat yang berbeda begitu jugasebaliknya saklar tukar 2 menghidupkan
lampu dan saklar satunya dapat mematikanya.
2. Rangkaian
pada saklar seri berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan dua buah lampu
secara sendiri-sendiri atau bersamaan.
3. Tegangan
pada rangkaian ini adalah 225 Volt di semua bagian rangkaian. Hal ini
membuktikan teori hukum kirchoff tegangan bahwa jika beban
dipasang paralel maka besar tegangan yang ada pada tiap jalur adalah sama.
4. Banyaknya
arus yang mengalir tergantung pada banyaknya beban yangdihidupkan, semakin
banyak beban yang hidup maka semakin banyak arus yang mengalir. Hal ini
membuktikan teori rangkaian paralel pada hukum kirchoff tentang arus, bahwa
jika beban dipasang paralel maka arus yang mengalir pada tiap beban totalnya
adalah dengan menambahkan semua beban.
5. Instalasi listrik ini sering digunakan atau dipasang
untuk lorong atau gudang.
BAB V
INSTALASI RUMAH TINGGAL
DENGAN KWH METER MCB SEKERING DAN SAKLAR
TUNGGAL
5.1. Tujuan
Setelah
menyelesaikan praktikum ini, peserta diharapkan dapat :
1.
Memahami simbol-simbol kelistrikan
dengan benar.
2.
Memasang instalasi listrik rumah
tunggal dari sumber PLN hingga beban untuk instalasi saklar tunggal.
5.2.
Dasar Teori
Instalasi listrik rumah tinggal
adalah bentuk sederhana dari aplikasi instalasi listrik. Secara umum instalasi
rumah tinggal terdiri dari kWh meter, pemutus sirkuit, sekering, dan beberapa
beban yang dikendalikan dengan saklar atau terpasang melalui kontak kontak
dinding. Daya yang terpasang untuk rumah tinggal biasanya adalah 900 VA. Daya
terpasang ini tergantung pada setting pemutus sirkuit. Besarnya watt yang terpakai pada tiap jamnya terukur dengan
kWh meter. Semakin besar beban yang digunakan maka perputaran piringan kWh
meter akan semakin cepat.
Besarnya beban yang bisa dipakai oleh
konsumen dibatasi dengan ukuranMCB yang digunakan. MCB digunakan sebagai pengaman dalam suatu rangkaian listrik apabila
terjadi kelebihan muatan listrik atau suatu hubungan arus pendek,
sebab biasanya beban yang digunakan dalam rumah tangga berfariatif antara beban
induktif dan resistif yang tidak teraturBila
pemakaian beban melebihi kapasitas MCB, maka MCB akan trip. Penerapan MCB
dilakukan oleh PLN disesuaikan dengan kapasitas VA yang diinginkan oleh
konsumen.
Untuk pewarnaan kabel, PUIL 2000
telah mengatur sebagai berikut:
Pasal 7.2.2.1. warna loreng
hijau-kuning hanya boleh digunakan untukmenandai penghantar pembumian,
penghantar pengaman dan penghantar yangmenhubungkan ikatan penyambung potensial
ke bumi.
Pasal 7.2.3.1. warna biru dugunakan
untuk menandai penghantar netral ataukawat tengah pada isntalasi listrik dengan
penghantar netral. Untukmenghindarkan kesalahan, warna biru tersebut tidak
boleh digunakan untukmenandai penghantar lainnya termasuk penghantar pembumian.
Warna biruhanya dapat digunakan untuk maksud lain jika pada isntalasi listrik
tersebuttidak terdapat penghantar netral atau kawat tengah.
5.3. Alat dan Bahan
Alat
dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
ALAT :
1. Papan
percobaan
2. Obeng
set
3. Palu
4. Gergaji
besi
5. Tang
potong
6. Tang
kombinasi
7. Tang
cucut
8. Penggaris
9. Taspen
BAHAN :
1. Saklar
tunggal
2. Stop
kontak
3. MCB
4. Sekering
5. Elbow
6. Roset
7. Fiting
8. Lampu
bohlam
9. Klem
10. Sekrup
11. Isolasi
12. kWH meter
13. Kabel
NYA 3x2.5 mm
14. Pipa
PVC ¾
15. T
dosh
5.4.
Langkah Kerja
1
1. Siapkan
semua alat dan bahan yang akan digunakan, disesuaikan dengan diagram instalasi
berikut.
2. Ukur
paralon atau pipa sesuai dengan kebutuhan.
3. Pasang
semua komponen yang dibutuhkan seperti pada diagram, dan pastikan semua alat
dan bahan masih dapat digunakan.
4. Ukur
panjang kabel, dan sambung kabel sesuai dengan kode warna.
5. Pastikan
penyambungan kabel terisolasi dengan baik.
6. Setelah
semua komponen terpasang termasuk bebannya, pastikan kembali bahwa pemasangan
sesuai dengan diagram diatas.
7. Uji
coba rangkaian instalasi dengan menghubungkan rangkaian dengan sumber PLN 220
Volt.
8. Uji
coba komponen ditunjukan dengan keberhasilan fungsi dari tiap-tiap komponen,
dimulai dari kWh meter hingga beban lampu.
5.5. Hasil Pengamatan
Tabel Kebenaran 4
No
|
MCB
|
Box Zekering
|
Saklar
|
Lampu
|
Stopkontak
|
1
|
OFF
|
OFF
|
OFF
|
PADAM
|
Tak Terhubung
|
2
|
ON
|
OFF
|
OFF
|
PADAM
|
Tak Terhubung
|
3
|
ON
|
ON
|
OFF
|
PADAM
|
Terhubung
|
4
|
ON
|
ON
|
ON
|
NYALA
|
Terhubung
|
Tabel kebenaran tersebut
merupakan implementasi dari fungsi rangkaian sebelumnya. Fungsi dari kWh meter
sendiri adalah untuk mengukur sekaligus menghitung besarnya energi listrik yang
terpakai pada instalasi tersebut. Sedangkan sekering digunakan sebagai pengaman dalam suatu rangkaian listrik apabila
terjadi kelebihan muatan listrik atau suatu hubungan arus pendek,
sebab biasanya beban yang digunakan dalam rumah tangga berfariatif antara beban
induktif dan resistif yang tidak teratur, fungsi sekering digunakan jika
sewaktu waktu terdapat kelebihan beban atau sejenisnya.
Dari rangkaian pengawatan
tersebut pula dicontohkan beban rumah tangga dengan satu saklar tunggal satu
stopkontak dan satu buah beban lampu. Dari table
kebenaran diatas merupakan penjelasan dari fungsi saklar tunggal, yaitu jika
semua jalur terhubung mulai dari kWh meter, Sekering hingga saklar (ON) maka
beban dalam hal ini adalah lampu akan menyala dan sekaligus stop kontak akan
terhubung. Pada percobaan kali ini satu saklar tunggal hanya dipakai untuk
mengontrol satu beban saja, yaitu untuk menghidupkan atau mematikan lampu,
sesuai dengan anjuran PUIL.
5.6. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
Dari hasil pengamatan yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Praktikum
instalasi listrik tersebut memasang instalasi listrik yang dimulai dari
pemasangan kwh meter, mcb, box sekering dan rangkaian dua titik yaitu satu
lampu dan stopkontak.
2. Dalam
kenyataannya, pemasangan kWh meter dengan MCB adalah atas bawah dan KWh meter
dengan Box Sekering adalah lurus dengan terhalang tembok. Akhir – akhir ini box
sekering telah diganti dengan MCB yang
memiliki fungsi yang sama yaitu untuk mengamankan rangkaian, komponen,
beban listrik beserta lingkungannya dari arus beban lebih dan hubung singkat.
3. Pada
table kebenaran 4 dapat mengidentifikasi
dari praktikum tersebut bahwa praktikum telah dinyatakan berhasil.
BAB
VI
PENUTUP
Dari
hasil praktikum instalasi listrik ini penyusun dapat menyimpulkan bahwa proses
instalasi atau pengawatan komponen listrik harus benar benar memahami konsep,
fungsi dan tujuan instalasi. Prosesdur pemasangan atau instalasi harus
memperhatikan keamanan, keselamatan, keaandalan, dan ketepatan fungsi
instalasi. Pemasangan komponen dapat dilakukan, dan disesuai dengan kondisi
yang ada akan tetapi tetap berpatokan pada ketentuan yang sudah distrandarisasi
oleh PUIL 2000.
Dari hasil percobaan dan laporan
praktikum ini, penyusun berharap dapat memberikan bekal ataupun pengalaman bagi
peserta dalam hal teknik instalasi kelistrikan, dan dapat menjadikan rujukan
bagi para pembaca. Dalam penyusunan ini penyusun memohon maaf apabila banyak
sekali kekurang disana-sini. Semoga dari laporan ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan peserta khususnya.
DAFTAR
PUSTAKA
No comments:
Post a Comment