Thursday, April 16, 2020

Laporan Instalasi Listrik Rumah Tangga, Gedung



BAB I
PENGENALAN ALAT UKUR DAN BAHAN

2.2.  Tujuan
Setelah menyelesaikan praktikum ini, peserta diharapkan :
1.      Mampu mengenali perlengkapan yang digunakan dalam instalasi listrik.  
2.      Mampu mengenali cara kerja perlengkapan dasar instalasi listrik.
3.      Mampu mengenali alat-alat ukur yang biasa digunakan dalam instalasilistrik.

2.3.  Pengantar
Berkenaan dengan gambar untuk diagram bias dapat dilihat secara detail dalam buku Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000 yang diterbitkan oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN).

2.4.  Bahan dan Alat Ukur

NO
Nama Alat
Gambar Alat
Keterangan
Spesifikasi
1
Pipa Pvc

Untuk melindungi kabel dan menutupi kabel agar tidak terbuka atau terlihat.
5/8‘, Maspion, Abu - abu
2
Elbow PVC

Untuk melindungi kabel saat keadaan kabel berbelok dan menutupi kabel agar tidak terbuka atau terlihat.
5/8‘, Maspion, Abu - abu
3
Kotak Sambung
- 4 cabang
- 3 cabang,


Tempat penyambungan kabel dengan cabang 3 dan 4



PVC, maspion,d = 6 cm , t = 40mm
4
Klem Alumunium

Untuk mengunci atau mengikat pipa PVC pad bidang kerja
5/8’,model sengkang.
5
Fitting Duduk

Tempat dudukan lampu
E 27, Broco , Hitam
6
Saklar Tukar


Alat untuk Menyalakan lampu dalam 2 tempat berbeda.
OB, 10 A, 220 V, Broco
7
Saklar Tunggal


Alat untuk menyalakan lampu.


OB, 10 A, 220 V, Broco
8
MCB

Alat Pengaman hubungan singkat dan beban lebih,dan alat penghubung dan pemutus aliran listrik rangkaian.
4 A, MG, 1P/4, 5kA
9
Mulitiplek

Sebagai Tempat pemasangan instalasi listrik
10
MCB box

Tempat dudukan mcb.
Standard, 1 mcb
11
Lampu Pijar

Untuk penerangan.
E27, 25 W, 220 V, philips
12
Kabel NYA



Merah untuk fasa, Biru untuk netral, Kuning – hijau untuk pembumian.
1.5 mm2, Prima
13
Sekrup

Sebagai pengikat yang menancap pada multipleks atau bidang kerja.
3.5x8 mm, 3.5x20 mm , 4x45 mm
14
Isolasi Listrik

Pelindung tembaga kabel pada saat penyambungan.
15
Obeng min

Alat pemutar skrup.
16
Obeng Plus


Alat pemutar skrup.
17
Test Pen

Alat pengetest ada tidaknya aliran listrik.
18
Gergaji pipa

Alat Pemotong Pipa
19
Tusuk Kontak

Alat Penghubung untuk dimasukan ke stop kontak.
20
Stop Kontak

Alat Penghubung listrik untuk alat elektronik lainya.
OB, 10A, 220 V, Broco
21
AVO Meter

Alat Pengukur Tegangan dan frekuensi.
22
Tang Pemotong

Alat pemotong kabel.
23
Tang kombinasi

Tang serbaguna, dengan berbagai fungsi.
24
Tang Lilit

Alat untuk melilitkan tembaga kabel.
25
Tang Penguapas

Tang yang berfungsi pengupas isolatorl kabel.
26
Penggaris

Alat Pengukur Panjang.
27
Paku Pelubang

Alat pelubang

2.5.  Penggunaan Lambang
Penggunaan lambing gambar untuk diagram instalasi bangunan berdasarkan PUIL 2000 :

   

 

BAB II
INSTALASI RUANG
 DENGAN SAKLAR TUNGGAL

2.1.  Tujuan
Setelah menyelesaikan praktikum ini, peserta diharapkan dapat :
1.      Memahami simbol-simbol kelistrikan dengan benar.
2.      Memasang instalasi listrik dari sumber PLN hingga beban untuk instalasi saklar tunggal.

2.2.   Dasar Teori
Instalasi listrik rumah tinggal adalah bentuk sederhana dari aplikasi instalasilistrik. Secara umum instalasi rumah tinggal terdiri dari kWh meter, pemutussirkuit, sekering dan beberapa beban yang dikendalikan dengan saklar atau terpasang melalui kontak kontak dinding. Daya yang terpasang untuk rumah tinggal biasanya adalah 900 VA. Daya terpasang ini tergantung pada setting pemutus sirkuit. Besarnya watt yang terpakai pada tiap jamnya terukur dengankWh meter. Semakin besar beban yang digunakan maka perputaran piringan kWh meter akan semakin cepat.
Besarnya beban yang bisa dipakai oleh konsumen dibatasi dengan ukuranMCB yang digunakan. Semakin besar ukuran arus MCB, berarti konsumen bisamenggunakan beban semakin besar. Bila pemakaian beban melebihi kapasitasMCB, maka MCB akan trip. Penerapan MCB dilakukan oleh PLN disesuaikandengan kapasitas VA yang diinginkan oleh konsumen
Untuk pewarnaan kabel, PUIL 2000 telah mengatur sebagai berikut:
Pasal 7.2.2.1. warna loreng hijau-kuning hanya boleh digunakan untukmenandai penghantar pembumian, penghantar pengaman dan penghantar yangmenhubungkan ikatan penyambung potensial ke bumi.
Pasal 7.2.3.1. warna biru dugunakan untuk menandai penghantar netral ataukawat tengah pada isntalasi listrik dengan penghantar netral. Untukmenghindarkan kesalahan, warna biru tersebut tidak boleh digunakan untukmenandai penghantar lainnya termasuk penghantar pembumian. Warna biruhanya dapat digunakan untuk maksud lain jika pada isntalasi listrik tersebuttidak terdapat penghantar netral atau kawat tengah.

2.3.   Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
ALAT :


1.      Papan Percobaan
2.      Obeng Set
3.      Palu
4.      Gergaji Besi
5.      Tang Potong
6.      Tang Kombinasi
7.      Tang Cucut
8.      Penggaris
9.      Taspen


BAHAN :


1.      Saklar Tunggal
2.      Stop Kontak
3.      Kabel NYA 3x2.5 Mm
4.      Pipa PVC  ¾
5.      T Dosh
6.      Elbow
7.      Roset
8.      Fiting
9.      Lampu Bohlam
10.  Isolasi
11.  Klem
12.  Sekrup



2.4.   Langkah Kerja
1.      Siapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan, disesuaikan dengan diagram instalasi berikut.


2.      Ukur paralon atau pipa sesuai dengan kebutuhan.
3.      Pasang semua komponen yang dibutuhkan seperti pada diagram, dan pastikan semua alat dan bahan masih dapat digunakan.
4.      Ukur panjang kabel, dan sambung kabel sesuai dengan kode warna.
5.      Pastikan penyambungan kabel terisolasi dengan baik.
6.      Setelah semua komponen terpasang termasuk bebannya, pastikan kembali bahwa pemasangan sesuai dengan diagram diatas.
7.      Uji coba rangkaian instalasi dengan menghubungkan rangkaian dengan sumber PLN 220 Volt.
8.      Uji coba komponen ditunjukan dengan keberhasilan fungsi dari tiap-tiap komponen.
2.5.   Hasil Pengamatan

Tabel Kebenaran 1
No
MCB
Saklar
Lampu
Stopkontak
1
OFF
OFF
PADAM
Tak Terhubung
2
ON
OFF
PADAM
Terhubung
3
ON
ON
NYALA
Terhubung

Dari table kebenaran diatas merupakan penjelasan dari fungsi saklar tunggal, yaitu jika semua jalur terhubung muali dari MCB hingga saklar (ON) maka beban dalam hal ini adalah lampu akan menyala dan sekaligus stop kontak akan terhubung. Pada percobaan kali ini satu saklar tunggal hanya dipakai untuk mengontrol satu beban saja, yaitu untuk menghidupkan atau mematikan lampu, sesuai dengan anjuran PUIL.

2.6.   Kesimpulan

Dari hasil pengamatan yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1.      Pemasangan beban pada instalasi listrik rumah dipasang secara paralel, agar tegangan yang melalui setiap beban besarnya sama.
2.  Besarnya arus yang melalui setiap beban tergantung pada kapasitas daya yangdimiliki masing masing beban. Sehingga semakin besar daya yang dialirkanke instalasi, semakin besar arus yang dialirkan melalui kWh meter. Karena arus yang dialirkan semakin besar, maka perputaran piringan pada kWh metersemakin cepat.
3.    Praktikum instalasi listrik satu saklar tunggal dan satu stopkontak dinyatakan berhasil dan hal tersebut telah dibuktikan pada Tabel Kebenaran 1
4.   Instalasi listrik ini sering dipasang atau digunakan untuk instalasi kamar tidur yang memiliki kebutuhan satu lampu dan stopkontak.


BAB III
INSTALASI RUANG
DENGAN SAKLAR GANDA ( SERI )
3.1.   Tujuan
Setelah menyelesaikan praktikum ini, peserta diharapkan dapat :
1.      Memahami lambang kelistrikan dengan baik dan benar
2.      Memahami fungsi dan cara kerja saklar ganda
3.      Mengaplikasikan fungsi saklar ganda pada instalasi listrik ruangan

3.2.   Dasar Teori
Secara umum, saklar merupakan sebuah perangkat atau peralatan listrik yang berfungsi untuk menghubungkan sekaligus memutus srikuit dan merubahnya menjadi berbeban atau tidak berbeban. Beberapa jenis saklar yang ada untuk pemasangan pada ruang atau tempat tinggal. Suatu sistem pengaturan dari saklar seri merupakan sebuah hubungan parallel dari dua buah saklar satu arah yang dimana dua buah saklar satu arah tersebut dikombinasikan dalam satu perangkat.
Pada penerapannya saklar seri atau sklar ganda adalah saklar yang menghubungkan dan memutuskan dua buah lampu atau kelompok lampu secara sendiri-sendiri atau bersamaan. Saklar ini mempunyai dua tuas penghubung atau lebih. Untuk mengoperasikan saklar seri, caranya adalah dengan menekan masing-masing tuas penghubung secara sendiri-sendiri atau bersamaan hingga saklar berkondisi ON atau OFF. Saklar ganda biasa digunakan pada ruang tamu, ruang kelas, teras atau tempat tempat yang membutuhkan penerangan secara terpisah.
3.3.   Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
ALAT :


1.      Papan Percobaan
2.      Obeng Set
3.      Palu
4.      Gergaji Besi
5.      Tang Potong
6.      Tang Kombinasi
7.      Tang Cucut
8.      Penggaris
9.      Taspen


BAHAN :


1.      Saklar Ganda
2.      Stop Kontak
3.      Kabel NYA 3x2.5 Mm
4.      Pipa PVC  ¾
5.      T Dosh
6.      Elbow
7.      Roset
8.      Fiting
9.      Lampu Bohlam
10.  Isolasi
11.  Klem
12.  Sekrup



3.4.   Langkah Kerja
1.      Siapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan, disesuaikan dengan diagram instalasi berikut.

2.      Ukur paralon atau pipa sesuai dengan kebutuhan.
3.     Pasang semua komponen yang dibutuhkan seperti pada diagram, dan pastikan semua alat  dan bahan masih dapat digunakan.
4.      Ukur panjang kabel, dan sambung kabel sesuai dengan kode warna.
5.      Pastikan penyambungan kabel terisolasi dengan baik.
6. Setelah semua komponen terpasang termasuk bebannya, pastikan kembali bahwa pemasangan sesuai dengan diagram diatas.
7.    Uji coba rangkaian instalasi dengan menghubungkan rangkaian dengan sumber PLN 220 Volt.
8.      Uji coba komponen ditunjukan dengan keberhasilan fungsi dari tiap-tiap komponen, secara khusus dalam hal ini adalah saklar ganda dan beban lampu bohlam.
9.      Amati setiap perubahan yang terjadi.

3.5.   Hasil Pengamatan

    Tabel Kebenaran 2
No
MCB
Saklar
Lampu
Stopkontak
A
B
1
2
1
OFF
OFF
OFF
PADAM
PADAM
Tak Terhubung
2
ON
OFF
OFF
PADAM
PADAM
Terhubung
3
ON
ON
OFF
NYALA
PADAM
Terhubung
4
ON
OFF
ON
PADAM
NYALA
Terhubung
5
ON
ON
ON
NYALA
NYALA
Terhubung

Table kebenaran diatas merupakan penjabaran dari fungsi saklar ganda atau seri, yaitu sesuai dengan skema diagram pengawatan sebelumnya. Apabila MCB dihubungkan serta kedua saklar (A dan B) di aktifkan maka kedua beban atau lampu akan menyala, serta stopkontak juga akan terhubung.

Fungsi dari saklar ganda merupakan pengelompokan dari saklar tunggal yang mana saklar tunggal tersebut disatukan dalam satu blok namun dengan fungsi yang utuh seperti saklar tunggal, yaitu satu saklar hanya untuk satu beban. Biasanya saklar ganda difungsikan pada ruang yang memiliki ukuran cukup luas dan membutuhhkan penerangan lebih dari satu beban, seperti ruang tamu.

3.6.   Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1.      Pemasangan beban pada instalasi listrik rumah dipasang secara paralel, agar tegangan yang melalui setiap beban besarnya sama.
2.  Besarnya arus yang melalui setiap beban tergantung pada kapasitas daya yang dimiliki masing masing beban. Sehingga semakin besar daya yang dialirkan ke instalasi, semakin besar arus yang dialirkan melalui kWh meter. Karena arus yang dialirkan semakin besar, maka perputaran piringan pada kWh metersemakin cepat.
3.    Praktikum instalasi listrik satu saklar tunggal dan satu stopkontak dinyatakan berhasil dan hal tersebut telah dibuktikan pada Tabel Kebenaran 2
4.  Instalasi listrik ini cocok digunakan atau dipasang pada rumah yang memiliki ruang keluarga dan ruang dapur yang berdekatan


BAB IV
INSTALASI RUANG
DENGAN SAKLAR TUKAR DAN SAKLAR SERI

4.1.   Tujuan
Setelah menyelesaikan praktikum ini, peserta diharapkan dapat :
1.      Memahami lambang kelistrikan dengan baik dan benar.
2.      Memperhitungkan kebutuhan bahan yang diperlukan.
3.      Mampu memasang instalasi listrik untuk ruang dengan saklar seri dan saklar tukar.

4.2.   Dasar Teori
Dalam dunia Engineering, khususnya Teknik elektro sangat diperlukan pemahaman mengenai Instalasi Listrik. Pemasangan instalasi listrik harusmemperhatikan keamanan, dan juga sesuai dengan kebutuhan, baik itu dari bahan yang digunakan maupun kegunaanya, contoh yang paling dekat adalah saklar. Saklar berfungsi sebagai pemutus dan penghubung arus listrik, saklar mempunyai banyak jenis dengan cara kerja yang berbeda-beda, seperti ada saklar tunggal, saklar seri,saklar tukar dan lainnya.
Saklar tukar atau sering dikenal dengan saklar hotel adalah salah satu jenis saklar yang berfungsi untuk memutus maupun mengubungkan arus yang dikendalikan dua saklar tukar pada 2 tempat yang berbeda. Instalasi saklar tukar adalah penggunaan dua buah saklar untuk meyalakan dan menghidupkan satu buah lampu dengan cara bergantian. 
Rangkaian instalasi penerangan yangmenggunakan saklar tukar banyak dijumpai di hotel-hotel atau di rumah penginapan maupun di lorong-lorong yang panjang. Tujuan dari penggunaan ini ialah untuk efisiensi waktu dan tenaga karena penggunaan saklar ini sangat praktis. Saklar seri adalah saklar yang menghubungkan dan memutuskan dua buah lampu atau kelompok lampu secara sendiri-sendiri atau bersamaan. Saklar ini mempunyai dua tuas penghubung atau lebih. Untuk mengoperasikan saklar seri, caranya adalah tekan masing-masing tuas penghubung secara sendiri-sendiri atau bersamaan hingga saklar berkondisi ON atau OFF.
4.3.   Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
ALAT :


1.        Papan Percobaan
2.        Obeng Set
3.        Palu
4.        Gergaji Besi
5.        Tang Potong
6.        Tang Kombinasi
7.        Tang Cucut
8.        Penggaris
9.        Taspen



BAHAN :


1.      Saklar Tunggal
2.      Saklar Seri
3.      Stop Kontak
4.      Kabel NYA 3x2.5 Mm
5.      Pipa PVC  ¾
6.      T Dosh
7.      Elbow
8.      Roset
9.      Fiting
10.  Lampu Bohlam
11.  Isolasi
12.  Klem
13.  Sekrup



4.4.  Langkah Kerja
1.      Siapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan, disesuaikan dengan diagram instalasi berikut.


2.      Ukur paralon atau pipa sesuai dengan kebutuhan.
3.      Pasang semua komponen yang dibutuhkan seperti pada diagram, dan pastikan semua alat dan bahan masih dapat digunakan.
4.      Ukur panjang kabel, dan sambung kabel sesuai dengan kode warna.
5.      Pastikan penyambungan kabel terisolasi dengan baik.
6.      Setelah semua komponen terpasang termasuk bebannya, pastikan kembali bahwa pemasangan sesuai dengan diagram diatas.
7.      Uji coba rangkaian instalasi dengan menghubungkan rangkaian dengan sumber PLN 220 Volt.
8.      Uji coba komponen ditunjukan dengan keberhasilan fungsi dari tiap-tiap komponen, dalam hal ini yaitu dengan mengubah posisi saklar tukar dan saklar seri.
9.      Amati perubahan yang terjadi pada beban lampu bohlam.





4.5.   Hasil Pengamatan

Tabel Kebenaran 3
No
MCB
Saklar
T1
Saklar
T2
Saklar Seri
Lampu
Stopkontak
A
B
1
2
3
1
OFF
1
1
OFF
OFF
Padam
Padam
Padam
-
2
ON
1
1
OFF
OFF
Nyala
Padam
Padam
Terhubung
3
ON
2
1
ON
OFF
Padam
Nyala
Padam
Terhubung
4
ON
2
2
OFF
ON
Nyala
Padam
Nyala
Terhubung
5
ON
2
2
ON
ON
Nyala
Nyala
Nyala
Terhubung

Tabel tersebut menjelaskan cara kerja dari saklar tukar dan saklar seri terhadap beban. Rangkaian tersebut merupakan kombinasi dari dua fungsi saklar yang berbeda. Apabila kondisi MCB terhubung dan saklar T1 di ON-kan maka beban atau lampu akan menyala, sedangkan kondisi pada T2 otomatis akan ON juga. Untuk dapat mematikan beban lampu maka saklar pada T2 harus di OFF-kan, begitu sebaliknya. Fungsi pada saklar seri pada rangkaian tersebut adalah sama dengan rangkaian saklar ganda sebelumnya, masing masing saklar hanya akan mengubung atau mematikan satu beban lampu saja, baik sendiri-sendiri atau bersamaan.

4.6.   Kesimpulan
        Dari hasil pengamatan yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1.  Rangkaian pada saklar tukar berfungsi untuk mengendalikan satu lampu dengan dua saklar tukar, maksudnya jika saklar tukar 1 mengidupkan lampu,maka saklar 2 dapat mematikannya pada tempat yang berbeda begitu jugasebaliknya saklar tukar 2 menghidupkan lampu dan saklar satunya dapat mematikanya.
2.    Rangkaian pada saklar seri berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan dua buah lampu secara sendiri-sendiri atau bersamaan.
3.  Tegangan pada rangkaian ini adalah 225 Volt di semua bagian rangkaian. Hal ini membuktikan teori hukum kirchoff tegangan bahwa jika beban dipasang paralel maka besar tegangan yang ada pada tiap jalur adalah sama.
4.  Banyaknya arus yang mengalir tergantung pada banyaknya beban yangdihidupkan, semakin banyak beban yang hidup maka semakin banyak arus yang mengalir. Hal ini membuktikan teori rangkaian paralel pada hukum kirchoff tentang arus, bahwa jika beban dipasang paralel maka arus yang mengalir pada tiap beban totalnya adalah dengan menambahkan semua beban.
5.      Instalasi listrik ini sering digunakan atau dipasang untuk lorong atau gudang.


BAB V
INSTALASI RUMAH TINGGAL
 DENGAN KWH METER MCB SEKERING DAN SAKLAR TUNGGAL

5.1.  Tujuan
Setelah menyelesaikan praktikum ini, peserta diharapkan dapat :
1.      Memahami simbol-simbol kelistrikan dengan benar.
2.      Memasang instalasi listrik rumah tunggal dari sumber PLN hingga beban untuk instalasi saklar tunggal.

5.2. Dasar Teori
Instalasi listrik rumah tinggal adalah bentuk sederhana dari aplikasi instalasi listrik. Secara umum instalasi rumah tinggal terdiri dari kWh meter, pemutus sirkuit, sekering, dan beberapa beban yang dikendalikan dengan saklar atau terpasang melalui kontak kontak dinding. Daya yang terpasang untuk rumah tinggal biasanya adalah 900 VA. Daya terpasang ini tergantung pada setting pemutus sirkuit. Besarnya watt yang terpakai pada tiap jamnya terukur dengan kWh meter. Semakin besar beban yang digunakan maka perputaran piringan kWh meter akan semakin cepat.
Besarnya beban yang bisa dipakai oleh konsumen dibatasi dengan ukuranMCB yang digunakan. MCB digunakan sebagai pengaman dalam suatu rangkaian listrik apabila terjadi kelebihan muatan listrik atau suatu hubungan arus pendek, sebab biasanya beban yang digunakan dalam rumah tangga berfariatif antara beban induktif dan resistif yang tidak teraturBila pemakaian beban melebihi kapasitas MCB, maka MCB akan trip. Penerapan MCB dilakukan oleh PLN disesuaikan dengan kapasitas VA yang diinginkan oleh konsumen.
Untuk pewarnaan kabel, PUIL 2000 telah mengatur sebagai berikut:
Pasal 7.2.2.1. warna loreng hijau-kuning hanya boleh digunakan untukmenandai penghantar pembumian, penghantar pengaman dan penghantar yangmenhubungkan ikatan penyambung potensial ke bumi.
Pasal 7.2.3.1. warna biru dugunakan untuk menandai penghantar netral ataukawat tengah pada isntalasi listrik dengan penghantar netral. Untukmenghindarkan kesalahan, warna biru tersebut tidak boleh digunakan untukmenandai penghantar lainnya termasuk penghantar pembumian. Warna biruhanya dapat digunakan untuk maksud lain jika pada isntalasi listrik tersebuttidak terdapat penghantar netral atau kawat tengah.




5.3.   Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :


ALAT :


1.      Papan percobaan
2.      Obeng set
3.      Palu
4.      Gergaji besi
5.      Tang potong
6.      Tang kombinasi
7.      Tang cucut
8.      Penggaris
9.      Taspen


BAHAN :


1.      Saklar tunggal
2.      Stop kontak
3.      MCB
4.      Sekering
5.      Elbow
6.      Roset
7.      Fiting
8.      Lampu bohlam
9.      Klem
10.  Sekrup


11.  Isolasi
12.  kWH  meter
13.  Kabel NYA 3x2.5 mm
14.  Pipa PVC  ¾
15.  T dosh












5.4. Langkah Kerja
1
1.      Siapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan, disesuaikan dengan diagram instalasi berikut.


2.      Ukur paralon atau pipa sesuai dengan kebutuhan.
3.      Pasang semua komponen yang dibutuhkan seperti pada diagram, dan pastikan semua alat dan bahan masih dapat digunakan.
4.      Ukur panjang kabel, dan sambung kabel sesuai dengan kode warna.
5.      Pastikan penyambungan kabel terisolasi dengan baik.
6.      Setelah semua komponen terpasang termasuk bebannya, pastikan kembali bahwa pemasangan sesuai dengan diagram diatas.
7.      Uji coba rangkaian instalasi dengan menghubungkan rangkaian dengan sumber PLN 220 Volt.

8.      Uji coba komponen ditunjukan dengan keberhasilan fungsi dari tiap-tiap komponen, dimulai dari kWh meter hingga beban lampu.



5.5.   Hasil Pengamatan

Tabel Kebenaran  4
No
MCB
Box Zekering
Saklar
Lampu
Stopkontak
1
OFF
OFF
OFF
PADAM
Tak Terhubung
2
ON
OFF
OFF
PADAM
Tak Terhubung
3
ON
ON
OFF
PADAM
Terhubung
4
ON
ON
ON
NYALA
Terhubung

Tabel kebenaran tersebut merupakan implementasi dari fungsi rangkaian sebelumnya. Fungsi dari kWh meter sendiri adalah untuk mengukur sekaligus menghitung besarnya energi listrik yang terpakai pada instalasi tersebut. Sedangkan sekering digunakan sebagai pengaman dalam suatu rangkaian listrik apabila terjadi kelebihan muatan listrik atau suatu hubungan arus pendek, sebab biasanya beban yang digunakan dalam rumah tangga berfariatif antara beban induktif dan resistif yang tidak teratur, fungsi sekering digunakan jika sewaktu waktu terdapat kelebihan beban atau sejenisnya.   
Dari rangkaian pengawatan tersebut pula dicontohkan beban rumah tangga dengan satu saklar tunggal satu stopkontak dan satu buah beban lampu. Dari table kebenaran diatas merupakan penjelasan dari fungsi saklar tunggal, yaitu jika semua jalur terhubung mulai dari kWh meter, Sekering hingga saklar (ON) maka beban dalam hal ini adalah lampu akan menyala dan sekaligus stop kontak akan terhubung. Pada percobaan kali ini satu saklar tunggal hanya dipakai untuk mengontrol satu beban saja, yaitu untuk menghidupkan atau mematikan lampu, sesuai dengan anjuran PUIL.

5.6.   Kesimpulan
        
        Dari hasil pengamatan yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Praktikum instalasi listrik tersebut memasang instalasi listrik yang dimulai dari pemasangan kwh meter, mcb, box sekering dan rangkaian dua titik yaitu satu lampu dan stopkontak.
2.  Dalam kenyataannya, pemasangan kWh meter dengan MCB adalah atas bawah dan KWh meter dengan Box Sekering adalah lurus dengan terhalang tembok. Akhir – akhir ini box sekering telah diganti dengan MCB yang  memiliki fungsi yang sama yaitu untuk mengamankan rangkaian, komponen, beban listrik beserta lingkungannya dari arus beban lebih dan hubung singkat.
3.   Pada table kebenaran  4 dapat mengidentifikasi dari praktikum tersebut bahwa praktikum telah dinyatakan berhasil.


BAB VI
PENUTUP

Dari hasil praktikum instalasi listrik ini penyusun dapat menyimpulkan bahwa proses instalasi atau pengawatan komponen listrik harus benar benar memahami konsep, fungsi dan tujuan instalasi. Prosesdur pemasangan atau instalasi harus memperhatikan keamanan, keselamatan, keaandalan, dan ketepatan fungsi instalasi. Pemasangan komponen dapat dilakukan, dan disesuai dengan kondisi yang ada akan tetapi tetap berpatokan pada ketentuan yang sudah distrandarisasi oleh PUIL 2000.
Dari hasil percobaan dan laporan praktikum ini, penyusun berharap dapat memberikan bekal ataupun pengalaman bagi peserta dalam hal teknik instalasi kelistrikan, dan dapat menjadikan rujukan bagi para pembaca. Dalam penyusunan ini penyusun memohon maaf apabila banyak sekali kekurang disana-sini. Semoga dari laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan peserta khususnya. 


DAFTAR PUSTAKA










































No comments:

Post a Comment

BAHAN AJAR INSTRUMENTASI ELEKTRONIS SENSOR DAN TRANSDUSER

1.9. Sensor Efek Hall Sensor Efek-Hall dirancang untuk merasakan adanya objek magnetis dengan perubahan posisinya. Perubahan medan...